Senin, 29 Agustus 2011

Oleh - oleh mudik ti lembur kuring

Alhamdulillah.
Hampir seluruh manusia Indonesia saat ini telah melakukan mudik.
Apa itu mudik ?
  1. kata orang mudik = pulang = balik = perjalanan yang menyenangkan untuk bertemu dengan orang tua, keluarga, kerabat, sahabat dan lainnya. Ada juga yang mengatakan kembali ke mana tempat dimana kita dilahirkan.
  2. Ingin kembali ke tempat asalnya dan ketemu dengan yang dicintainya.
Mudik memerlukan bekal yang luar biasa, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing - masing,
Berapa banyak pakaian yang harus dibawa?
Berapa banyak uang yang harus dibawa ?
Berapa banyak oleh-oleh yang harus dibawa ?
Berapa banyak hal lain2nya yang harus dibawa ?

Saking pentingnya mudik, banyak yang nekad melakukannya tanpa bekal sekalipun.
ITULAH FENOMENA MUDIK!!!!

Apakah makna mudik yang sebenarnya ?
Pernahkah kita berfikir bahwa perjalanan mudik terjadi tiap waktu ?
Sudah siapkah bekal untuk mudik yang harus dipersiapkan tiap waktu ?

Mudik sesungguhnya adalah kembalinya manusia dengan selamat menuju surga dan dipertemukannya dengan sang pencipta/sang khalik Allah SWT.,

Sudah berapa banyak bekal yang sudah disiapkan ?
Bahkan tak pernah terpikir untuk mempersiapkannya ?

Mudah2an qT smua selalu diingatkan dengan waktu mudik dan selalu siap dengan bekal ketika mudik datang menjemput. Yaitu mudik ke KAMPUNG AKHERAT dan sebaik2 bekal adalah Taqwa.

Semoga Allah selalu mengampuni dan meridloi kita semua. Aamiin..




Rabu, 27 Juli 2011

iman kastubi: TEKNIK MENGHINDARI KEBOSANAN DALAM MEMFASILITASI

iman kastubi: TEKNIK MENGHINDARI KEBOSANAN DALAM MEMFASILITASI: "Ass. wr. wb. Bismillaahiirrahmaannirraahiim Apa kabar sahabat, kali ini saya akan menulis tentang bagaimana proses pembelajaran yang tidak m..."

TEKNIK MENGHINDARI KEBOSANAN DALAM MEMFASILITASI

Ass. wr. wb.
Bismillaahiirrahmaannirraahiim
Apa kabar sahabat, kali ini saya akan menulis tentang bagaimana proses pembelajaran yang tidak membosankan. Tidak sedikit peserta latih datang dengan kondisi yang capek, terpaksa, asal datang, merasa lebih pintar, atau demotivasi lainnya yang bisa menghambat proses pembelajaran.  Hal ini akan mempengaruhi suasana kelas baik secara individu maupun secara keseluruhan. Ada beberapa kunci yang mampu mengurangi hal tersebut dengan prinsip belajar orang dewasa. Orang dewasa sangat tidak mau diintervensi/penekanan dalam proses belajar. Sehingga teknik yang digunakan adalah dengan metode partisipatif melibatkan seluruh peserta dala proses pembelajaran. Cara tersebut antara lain diawali dengan komitmen/kesepakatan sebagai berikut :
  1. Katakan bahwa setiap orang adalah guru, artinya setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Hal ini memancing dan memicu peserta yang tahu/mampu untuk menyampaikan  atau ikut terlibat langsung. Setiap jawaban adalah asset yang berharga, sehingga segera tulis di papan plif chart/white board/laptop untuk tetap didokumentasikan. Ingat setiap jawaban diapresiasi dengan penghargaan dengan ucapan terima kasih, pujian atau hal lain ( misal peserta diberi hadiah-hadiah kecil). Hal ini akan membangkitkan peserta lain, karena pada prinsipnya setiap orang senang diakui akan kemampuan dirinya. (aktualisasi diri)
  2. Setiap suara adalah nyanyian bahkan DO'A, artinya memotivasi peserta untuk selalu berfikir positif terhadap apapun yang diucapkan. sehingga diharapkan akan terjadinya diskusi yang menghasilkan proses pembelajaran terbaik, dan mengingatkan bahwa sebetulnya kebenaran itu datangnya dari Allah. SWT.
  3. Setiap gerak adalah tarian, artinya memotivasi peserta yang kadang tidak mampu mengucapkan dengan kata - kata, tapi sangat pandai mengatakan dalam gerak/mimik muka. Dalam jenis komunikasi disebut dengan komunikasi nonverbal. Penyampaian dengan gerak/komunikasi nonverbal ternyata berkontribusi besar terhadap keberhasilan komunikasi/pembelajaran.
  4. Setiap gambar adalah lukisan, artinya yang disampaikan tidak selamanya lisan, kadang peserta ada yang senang menggambar, menampilkan poto2, atau dalam bentuk lainnya. Bangkitkan minat peserta sesuai dengan kemampuan dan keinginannya.
  5. Setiap tempat adalah kelas/sekolah, artinya tidak selamanya proses pembelajaran ada di dalam kelas, dengan kursi dan meja, yang kadang membuat kaku untuk bergerak. Sesekali peserta bisa diajak di halaman,  taman, danau, perpustakaan, bahkan bisa melihat ke objek langsung sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Akomodir apa yang diinginkan peserta, bukan hanya memikirkan kebutuhan fasilitator saja.Contoh ketika berbicara materi Manajemen Perkantoran Modern, boleh jadi peserta lebih senang ketika diajak langsung objek ke bagian kepegawaian, melihat arsip surat dan sarana lainnya sesuai dengan materi yang diajarkan.
KESIMPULANNYA : Libatkan peserta jangan asyik sendiri ketika memfasilitasi

Semoga bermanfaat! 


Terima kasih yang tulus bagi temen2:
HSP Jawa Barat Tahun 2006-2009
(Teh Susan, kang firdaus, kang yayat, kang jabar, akang teteh lainnya); yang telah banyak mengajari saya
Temen2 promkes Dinkes Kab. Cianjur
Balai Besar Pelatihan Ciloto, yang telah banyak memberi ruang dan waktu untuk selalu bereksperimen
Etc.


Rujukan :
1. Slide Power point Pelatihan Desa Siaga di Jawa Barat
2. Etc.
 

Siapakah guru kita ?

Ass. wr. wb.
Sahabat, belajar pada saat ini adalah suatu kebutuhan yang mutlak yang harus dilakukan. karena perkembangan dan perubahan situasi yang sangat cepat bahkan tak terasakan. Banyak orang bingung bagaimana cara belajar sebenarnya ? siapakah guru yang harus dijadikan panutan ? dan banyak pertanyaan - pertanyaan lain sehingga orang rela mengeluarkan uang berapapun hanya untuk belajar dan mencari guru yang terbaik. 

Ternyata apabila kita renungkan dan pikirkan saat ini bisa kapanpun, yang penting syaratnya adalah MAU. Bagaimana caranya ? 
  1. Belajar kepada guru/fasilitator/dosen/widyiaiswara atau orang ditugaskan sesuai dengan fungsinya. Pada kondisi ini posisi kita fokus terhadap apa yang disampaikan. Biasanya metode ini yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
  2. Belajar kepada teman (peer to peer), saudara, istri/suami/anak atau orang yang selama ini dekat dengan kita. Banyak hal yang kita mestinya pelajari baik dari pengetahuannya, sikap dan perilakunya.
  3. Belajar kepada lingkungan (alam semesta/budaya/perpustakaan/dunia maya) yaitu bagaimana mengasah olah rasa yang dipikirkan, dirasakan, ketika melihat alam semesta yang kaya raya. Bagaimana posisi perpustakaan yang syarat dengan ilmu, bahkan bagaimana dunia internet (maya) yang banyak membantu kita dalam proses pembelajaran.
  4. Belajar kepada diri sendiri (perenungan), yaitu proses yang dipikirkan, dirasakan dan perbuatan yang sudah dilakukan. apakah sama yang dilakukan setiap harinya? apakah semakin bermakna dalam kehidupannya ? atau pertanyaan lain yang semakin kita pikirkan maka semakin mengalir begitu aja.
  5. Belajar Kepada TUHAN (baca: Allah SWT.), karena komponen 4 (empat) diatas tadi, sangat tidak bermakna apabila kita lupa siapa MAHA PENCIPTA SEBENARNYA? SIAPA YANG MEMBERIKAN ILMU KEPADA MANUSIA?
selamat belajar, semoga Allah SWT., selalu memberi kemudahan dan kebenaran dalam proses pembelajaran.

terinspirasi dari :
Bpk. Sjamsul Ariffin (Kabid PPP BBPK Ciloto)